Jejak terlupakan pahlawan Komarudin



Nama jalan itu tak demikian kesohor. Walau sebenarnya jalan itu adalah jalan penghubung pada Kelurahan Penggilingan Cakung menuju arah Bekasi, Jawa Barat. Saban hari kerja jalan itu senantiasa diserang kendaraan bermotor. Bahkan juga pada jam-jam repot jalan itu sering dirundung kemacetan.

Namun siapa perduli dengan nama yang tercantum pada plang dengan cat berwarna hijau jalan itu. Walau sebenarnya dia yaitu seseorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Dialah Komarudin. Seseorang pemuda asli Cakung, Jakarta Timur, yang ikhlas meregang nyawa dihantam peluru penjajah.

Tetapi namanya cuma dikenang juga sebagai nama jalan yang terselip tertutup di tiang Perusahaan Listrik Negara. " Saat zaman penjajahan Belanda serta Jepang dialah pejuang asli Cakung, " tutur Haji Nasir, 50 th. cucu Haji Masa, rekan seperjuangan Komarudin waktu terlibat perbincangan dengan merdeka. com di tempat tinggalnya, Cakung Jakarta Timur, tempo hari.

Nama Komarudin memanglah telah mulai sejak th. 1976 jadikan juga sebagai nama jalan. Maksudnya tidak lain adalah kembali kenang perjuangannya melawan penjajahan. Komarudin menurut Haji Nasir adalah putra Betawi asli Cakung. Waktu zaman penjajahan dahulu, Komarudin adalah orang paling disegani di Kampung Bhayangkari. Suatu kampung sebagai cikal akan nama Cakung.

Perjuangannya memanglah tak terdaftar dengan cara utuh dalam buku histori. Bahkan juga literatur tentang Komarudin minim didapat. Tetapi untuk warga asli Cakung, nama Komarudin tak lah asing di telinga. Perjalanan karier Komarudin berawal waktu penjajahan Belanda saat sebelum kemerdekaan th. 1945. Berdasar pada narasi yang berkembang pada warga asli Cakung, dahulu Komarudin adalah orang paling disegani.

Kehadiran Belanda untuk kuasai cakung jadi basis tentara Belanda jadi cikal akan perjuangan Komarudin berawal. Waktu itu Belanda berambisi kuasai Cakung buat jadikan basis tentara karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priuk. Terlebih berdasar pada peninggalan yang saat ini masih tetap riil, Belanda bikin gudang senjata pasukannya untuk membombardir bumi pertiwi.

Ihwal narasi perjuangan Komarudin memanglah minim. Maklum sumber-sumber narasi serta rekan seperjuangan Komarudin juga telah menghadap sang khalik. Menurut Haji Nasir seperti dikisahkan oleh mendiang kakeknya yang di kenal dengan nama Kong Masa, Komarudin mulai gerah saat kehadiran Belanda ke Jakarta untuk kuasai lokasi Cakung.

Saat itu Belanda mulai berlaku semena-mena pada warga. Belanda mengusir warga kampung untuk membangun basis pertahanan tentaranya dari lokasi timur. Komarudin tidak tinggal diam, dia mulai mengatur kiat berbarengan rekannya untuk lakukan perlawanan. " Beberapa orang kampung ketika itu dibunuh serta diusir dari kampung karena mau kuasai daerah itu, " tutur Haji Nisan.

Sampai pada akhirnya Komarudin tewas dalam pertempuran dengan Belanda. Menurut narasi yang berkembang, Komarudin tewas terserang peluru oleh tentara sekutu. Jasadnya juga di kebumikan di daerah Cakung. Tetapi sayang kehadiran pusara Komarudin tak di ketahui karena mulai sejak kemerdekaan, pembangunan di lokasi cakung demikian masif.

Lantaran perjuangannya, gagasan jadikan nama Komarudin juga sebagai nama jalan di motori oleh Haji Rasuis pada th. 1976. Maksudnya adalah kembali kenang perjuangan putra Betawi asli Cakung yang ikhlas mengorbankan jiwanya untuk kemerdekaan. Walau sebenarnya, saat sebelum bernama Jalan Komarudin, dulunya nama jalan itu adalah Jalan Swadaya.

Selamat Jalan Pahlawan Komarudin. Namamu memanglah tidak terdaftar dalam buku histori. Tetapi warga Cakung senantiasa mengingat mu dalam pembicaraan. Merdeka!!!
Previous
Next Post »