Benarkah Konsumsi Madu Tak Mempunyai Efek Samping?



Hampir semua orang menganggap madu sebagai product alami yang sehat juga sebagai alternatif gula putih.
Tetapi Anda butuh waspada karena madu sebenarnya tidak sebagus yang Anda sangka.
Tim nutrisi menulis dalam Journal of Nutrition mengatakan bahwa madu memberi dampak yang sama untuk badan seperti pemanis lain, misalnya gula putih serta sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) yang digunakan juga sebagai pemanis.
“Madu dikira lebih alami daripada gula pasir serta sirup jagung tinggi fruktosa yang sudah lewat serangkaian sistem pembuatan. Kami mencoba mencari tahu perbedaannya, namun secara kimiawi nyatanya sama juga, ” ungkap Susan Raatz sebagai ketua peneliti.
Dalam penelitian itu, beberapa ilmuwan memperbandingkan dampak dari madu, gula pasir dan sirup jagung tinggi fruktosa yang di uji pada 55 orang sukarelawan.
Mereka disuruh untuk konsumsi salah satu dari ketiga pemanis itu sejumlah 50 gram per dosis selama 2 minggu.
Akhirnya nyatanya tidak berbeda jauh. Diakhir saat penelitian seluruhnya partisipan mempunyai efek yang sama.

Kandungan trigliserida (lemak darah) meningkat di semua partisipan, apapun jenis pemanis yang diasup.
Madu memanglah dipakai juga sebagai pemanis altenatif gula karena memiliki kandungan vitamin B – yg tidak ada pada kandungan gula putih.
Madu Manuka yaitu jenis madu yang langka serta paling mahal dari Selandia Baru. Madu ini dapat dianggap juga sebagai salah satu makanan super.
 " Tetapi begitu, madu tak bisa dikonsumsi secara berlebihan serta jangan jadikan makanan rutin ", ungkap Sara Stanner sebagai pakar nutrisi.
Stanner menyampaikan, dalam 1 sendok madu terdapat 23 kalori serta 6g gula, sedang dalam 1 sendok gula pasir memiliki kandungan 16 kalori serta 4g gula.
Walaupun madu lebih manis, Anda mesti terus membatasi jumlahnya.
 " Madu memanglah tak beresiko, tetapi butuh di ingat bahwa itu bakal memberikan kalori dalam pola makan, " tuturnya.
Previous
Next Post »